Rabu, 03 April 2013

DOKUMENTASI BIRO ADMINISTRASI

Sesuai dengan fungsinya bahwa Birokrasi Administrasi merupakan badan atau lembaga yang ditujukan untuk melayani kepentingan masyarakat yang akan melakukan perjalanan dalam mencapai suatu tujuan demi mengamankan kesejahteraan masyarakat banyak. Begitu juga BIROKRASI ADMINISTRASI MATFA INDONESIA telah melakukan pelayanan-pelayanan yang baik kepada para Jemaah/Anggota MATFA-I itu sendiri melalui bebegrapa kegiatan diantaranya dapat dilihat melalui dokumen-dokumen sebagai berikut :


Gambar  1 
 Pendataan Kartu Tanda Anggota MATFA INDONESIA
 
 
 
 
Gambar 2
Input  data seluruh Jemaah MATFA INDONESIA
 
 
 
Gambar 3
 Pengambilan Kartu Tanda Anggota 
 
 
 
Gambar 4
Penertiban Administrasi MATFA INDONESIA
 
 
 
Gambar 5
Proses Penertiban Kartu-kartu  Anggota



Gambar 6
Pendaftaran Anggota Jemaah pada Acara Kemah Akbar 
Tanggal 17 s/d 21 Desember 2012
di Tanjung Pura Kabupaten Langkat
Sumatera Utara

 
 



MAKNA BIROKRASI ADMINISTRASI


Pengertian Birokrasi, karakteristik birokrasi, hubungannya dengan administrasi negara, serta jenis-jenis birokrasi yang ada di suatu negara.

Secara etimologis, birokrasi berasal dari kata Biro (meja) dan Kratein (pemerintahan), yang jika disintesakan berarti pemerintahan Meja. Tentu agak 'lucu' pengertian seperti ini, tetapi memang demikianlah hakikat birokrasi oleh sebab lembaga inilah tampak kaku yang dikuasai oleh orang-orang di belakang meja. Mengapa demikian ?

Di dalam pendekatan institusional (kelembagaan), khususnya di dalam skema, tercantum 'lalu-lintas' administrasi negara dari eksekutif 'turun' ke Kebijakan Administrasi, lalu ke Administrasi dan yang terakhir ke pemilih. Artinya, setiap kebijakan setiap kebijakan negara yang yang diselenggarakan pihak eksekutif diterjemahkan ke dalam bentuk kebijakan administrasi negara, di mana pelaksanaan dari administrasi tersebut dilakukan oleh lembaga birokrasi.

Kita mungkin mengenal badan-badan seperti Departemen, Kanwil, Kantor Kelurahan, Kantor Samsat, di mana kantor-kantor tersebut semua merupakan badan-badan birokrasi negara yang mengimplementasikan kebijakan negara dan bersifat langsung berhubungan dengan masyarakat.

Michael G. Roskin, et al., menyebut pengertian birokrasi. Bagi mereka birokrasi adalah "setiap organisasi yang berskala besar yang terdiri atas para pejabat yang diangkat, di mana fungsi utamanya adalah untuk melaksanakan (to implement) kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh para pengambil keputusan (decision makers).

Idealnya, birokrasi merupakan suatu sistem rasional atau struktur yang terorganisir yang dirancang sedemikian rupa guna memungkinkan adanya pelaksanaan kebijakan publik yang efektif dan efisien.

Birokrasi juga dioperasikan oleh serangkaian aturan serta prosedur yang bersifat tetap. Terdapat rantai komando berupa hirarki kewenangan di mana tanggung jawab setiap bagian-bagiannya 'mengalir' dari 'atas' ke 'bawah.'

Selain itu, birokrasi juga disebut sebagai badan yang menyelenggarakan Civil Service (pelayanan publik). Birokrasi terdiri dari orang-orang yang diangkat oleh eksekutif, dan posisi mereka ini 'datang dan pergi.' Artinya, mereka-mereka duduk di dalam birokrasi kadang dikeluarkan atau tetap dipertahankan berdasarkan prestasi kerja mereka.

Seorang pegawai birokrasi yang malas biasanya akan mendapat teguran dari atasan, yang jika teguran ini tidak digubris, ia kemungkinan besar akan diberhentikan dari posisinya. Namun, jika seorang pegawai menunjukkan prestasi kerja memuaskan, ada kemungkinan ia akan dipromosikan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi (tentunya dengan gaji dan kewenangan yang lebih besar pula).

Karakteristik Birokrasi

Karakteristik birokrasi yang umum diacu adalah yang diajukan oleh Max Weber. Menurut Weber, paling tidak terdapat 8 karakteristik birokrasi, yaitu :

1. Organisasi yang disusun secara hirarkis
2. Setiap bagian memiliki wilayah kerja khusus.
3. Pelayanan publik (civil sevants) terdiri atas orang-orang yang diangkat, bukan dipilih, di mana pengangkatan tersebut didasarkan kepada kualifikasi kemampuan, jenjang pendidikan, atau pengujian (examination).
4. Seorang pelayan publik menerima gaji pokok berdasarkan posisi.
5. Pekerjaan sekaligus merupakan jenjang karir.
6. Para pejabat/pekerja tidak memiliki sendiri kantor mereka.
7. Setiap pekerja dikontrol dan harus disiplin.
8. Promosi yang ada didasarkan atas penilaiaj atasan (superior's judgments).

Ditinjau secara politik, karakteristik birokrasi menurut Weber hanya menyebut hal-hal yang ideal. Artinya, terkadang pola pengangkatan pegawai di dalam birokrasi yang seharusnya didasarkan atas jenjang pendidikan atau hasil ujian, kerap tidak terlaksana. Ini diakibatkan masih berlangsungnya pola pengangkatan pegawai berdasarkan kepentingan pemerintah.

Tipe-Tipe Birokrasi Negara

Untuk melihat tipe-tipe birokrasi negara, dapat kiranya kita manfaatkan pemisahan tipe birokrasi menurut ideal typhus Amerika Serikat. Ideal typhus tersebut lalu kita komparasikan dengan apa yang ada di Indonesia.

Di Amerika Serikat, terdapat 4 jenis birokrasi yaitu : (1) The Cabinet Departments (departemen-departemen di dalam kabinet), (2) Federal Agencies (agen-agen federal), (3) federal Corporation (perusahaan-perusahaan federal milik federal), dan (4) Independent Regulatory Agencies agen-agen pengaturan independen).

Departemen-departemen dalam kabinet terdiri atas beberapa beberapa lembaga birokrasi yang dibedakan menurut tugasnya. Ada departemen tenaga kerja, departemen pertahanan, atau departemen pendidikan. Tugas utama dari departemen-departemen ini adalah melaksanakan kebijaksanaan umum yang telah digariskan oleh lembaga eksekutif maupun yudikatif.

Agen-agen federal merupakan kepanjangan tangan dari lembaga kepresidenan. Ia dibentuk berdasarkan pilihan dari presiden yang tengah memerintah, oleh sebab itu sifatnya lebih politis ketimbang murni administratif. Organisasi NASA di sana merupakan salah satu contoh dari agen-agen federal. Contoh dari birokrasi ini juga diposisikan oleh FBI (Federal Bureau Investigation). Di Indonesia agen-agen seperti ini misalnya Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Korporasi-korporasi federal merupakan birokrasi yang memadukan antara posisinya sebagai agen pemerintah sekaligus sebagai sebuah lembaga bisnis. Di Indonesia contoh yang paling endekati adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Meskipun negara (eksekutif) terkadang masih merupakan pihak yang paling menentukan dalam pengangkatan pejabatnya, tetapi secara umum sebagai sebuah lembaga bisnis ia memiliki otoritas untuk menentukan jenis modal dan juga memutuskan apakah perusahaan akan melakukan pemekaran organisasi atau sebaliknya, perampingan.

Di Indonesia, contoh dari korporasi-korporasi milik negara ini misalnya Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), Garuda Indonesia Airways (GIA), Perusahaan Listrik Negara (PNL) atau Bank Mandiri.

Agen-agen Pengaturan Independen, sebagai jenis birokrasi yang terakhir, merupkan birokrasi yang dibentuk berdasarkan kebutuhan untuk menyelenggarakan regulasi ekonomi terhadap dunia bisnis, di mana penyelenggaraan tersebut berkaitan secara langsung dengan kesejahteraan masyarakat.

Di Indonesia kini dibentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang berfungsi untuk melakukan rekstrukturisasi kalangan bisnis tanah air yang di masa lalu dianggap banyak merugikan keuangan negara, dan secara lebih jauh, kesejahteraan masyarakat Indonesia akibat, katakanlah, 'kredit-kredit macet' mereka.


Selain itu, contoh bisa kita sebutkan misalnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan sejenisnya.

Peran Birokrasi dalam Pemerintahan Modern

Michael G. Roskin, et al. meneyebutkan bahwa sekurang-kurangnya ada 4 fungsi birokrasi di dealam suatu pemerintahan modern. Fungs-fungsi tersebut adalah :

1. Administrasi
Fungsi administrasi pemerintahan modern meliputi administrasi, pelayanan, pengaturan, perizinan, dan pengumpul informasi. Dengan fungsi administrasi dimaksudkan bahwa fungsi sebuah birokrasi adalah mengimplementasikan undang-undang yang telah disusun oleh legislatif serta penafsiran atas UU tersebut oleh eksekutif. Dengan demikian, administrasi berarti pelaksanaan kebijaksanaan umum suatu negara, di mana kebijakan umum itu sendiri telah dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan negara secara keseluruhan.

2. Pelayanan
Birokrasi sessungguhnya diarahkan untuk melayani masyarakat atau kelompok-kelompok khusus. Badan metereologi dan Geofisika (BMG) di Indonesia merupakan contoh yang bagus untuk hal ini, di mana badan tersebut ditujukan demi melayani kepentingan masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau mengungsikan diri dari kemungkinan bencana alam. Untuk batas-batas tertentu, beberapa korporasi negara seperti PJKA atau Jawatan POS dan Telekomunikasi juga menjalankan fungsi public service ini.

3. Pengaturan (regulation)
Fungsi pengaturan dari suatu pemerintahan biasanya dirancang demi mengamankan kesejahteraan masyarakat. Dalam menjalankan fungsi ini, badan birokrasi biasanya dihadapkan anatara dua pilihan: Kepentingan individu versus kepentingan masyarakat banyak. Badan birokrasi negara biasanya diperhadapkan pada dua pilihan ini.

4. Pengumpul Informasi (Information Gathering)
Informasi dibutuhkan berdasarkan dua tujuan pokok: Apakah suatu kebijaksanaan mengalami sejumlah pelanggaran atau keperluan membuat kebijakan-kebijakan baru yang akan disusun oleh pemerintah berdasarkan situasi faktual. Badan birokrasi, oleh sebab itu menjadi ujung tombak pelaksanaan kebijaksanaan negara tentu menyediakan data-data sehubungan dengan dua hal tersebut. Misalnya, pemungutan uang yang tidak semestinya (pungli) ketika masyarakat membuat SIM atau STNK tentunya mengalami pembengkakan. Pungli tersebut merupakan pelanggaran atas idealisme administrasi negara, oleh sebab itu harus ditindak. Dengan ditemukannya bukti pungli, pemerintah akan membuat prosedur baru untuk pembuatan SIM dan STNK agar tidak memberi ruang bagi kesempatan melakukan pungli. (sb)

Referensi :
• Michael G. Roskin, et al., Political Science: An Introduction, Bab 16
• B. Guy Peters and Vincent Wright, “Public Policy and Administration, Old and New, dalam Robert E. Goodin and Hans-Dieter Klingemann, A New Handbook of Political Science, Part VII, Bab 27
• Arbi Sanit, Ormas dan Politik, Bab 1, Bagian 3




CURRICULUM VITAE KEPALA BIRO ADMINISTRASI MATFA INDONESIA

CURRICULUM VITAE 
KEPALA BIRO ADMINISTRASI MATFA INDONESIA


NAMA                 :  YENI EFRIANTI, S.Pd.I

ALAMAT             :  JL. PIPIT VI NO. 073 PRUMNAS
                               MANDALA MEDAN SUMUT
T.T.LAHIR           :  P. PARIAMAN, 28 JUNI 1982

NIM                     :  000.000.030

PENDIDIKAN    :  STRATA 1 (S1) INSTITUT AGAMA   
                               ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
                               MEDAN




PENGALAMAN BEKERJA DI MATFA INDONESIA
  •  KEPALA BAGIAN DATA BASE MATFA INDONESIA PUSAT TAHUN 2012
  •  KEPALA BAGIAN TATA USAHA MATFA INDONESIA PUSAT TAHUN 2012
  •  ASISTEN PENGASUH AN-NISA MATFA INDONESIA TAHUN 2012
  • KEPALA PELAKSANA PERSONIL KOPERASI MATFA INDONESIA TAHUN 2013
  • KEPALA BIRO ADMINISTRASI MATFA INDONESIA PUSAT TAHUN 2013

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIROKRASI ADMINISTRASI

KEPALA BIRO ADMINISTRASI 
  1. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Operasional
  2. Melaksanakan seluruh adinistrasi lembaga
  3. Membalas surat masuk dan mengajukan surat kepada pimpinan
  4. Melaksanakan proses kegiatan penerimaan, peraatan, pemberhentian atau meningal dunia jama'ah
  5. Pendataan kerjasama seluruh instansi pemerintah, instansi swasta dan luar negeri
  6. Menyampaikan secara administrasi perintah pusat dalam melaksanakan setiap kegiatan kepada provinsi kotamadya/kabupaten dan kecamatan.
  7. Mengumpulkan hasil kegiatan secara berkala dari pusat, provinsi kota madya/kabupaten dan kecamatan
  8. Melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan kepada Ketua Operasional.

KABAG TATA USAHA
  1. Bertanggung jawab langsung kepada Kabiro Administrasi
  2. Menyelesaikan secepatnya segala administrasi lembaga
  3. Melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan kepada Kabiro Administrasi

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok, Bertanggung jawab langsung kepada Kabiro Administrasi, Menyelesaikan secepatnya segala administrasi lembaga, Melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan kepada Kabiro Administrasi, Melaksanakan sebagian tugas Kabiro Administrasi dalam penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan pengkoordinasian, penyelenggaran tugas secara terpadu, pelayan administrasi dan pengendalian di bidang perencanaan program, evaluasi, dan kelembagaan

Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a.    Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
b.    Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian kelembagaan
c.   Penginventarisasian permasalahan berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan program kerja  ketatausahaan Lembaga serta bahan tindak lanjut penyelesaiannya;
d.  Penyusunan laporan hasi pelaksanaan tugas
f.     Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kabiro Administrasi MATFA INDONESIA.

Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Biro Administrasi.

Bagian Tata Usaha terdiri dari  Kabag Administrasi, Kasub Tata Usaha, Kasub Jemaah. Sub Bagian masing-masing dikepalai oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

Kabag Administrasi  mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan dan pengendalian di bidang perencanaan program, evaluasi kinerja dan pelaporan.

Kasub Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan rencana kegiatan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian untuk kegaiatan ketatausahaan, penyusunan produk hukum, ketatalaksanaan, ketumahtanggaan, perlengkapan kelembagaan.


KABAG JAMAAH
  1. Bertanggung jawab langsung kepada Kabiro Administrasi
  2. Mendata Identitas lengkap Jemaah
  3. Mengumpulkan saran Jemaah untuk bahan pertimbangan Kemajuan lembaga
  4. Melaksanakan proses Pendataan  Jemaah
  5. Melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan kepada Kabiro Administrasi
Kasub Jemaah  mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian peneyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pengendalian dan pelaporan kegiatan administrasi.

KATA PENGANTAR


KEPALA BIRO ADMINISTRASI MATFA INDONESIA       
                             



KATA PENGANTAR


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu............................
Biro Administrasi merupakan salah satu birokrasi dibawah tanggung jawab Direktur Operasional MATFA INDONESIA. Kami mempunyai tugas membantu masing-masing Birokrasi dalam penyediaan fasilitas-fasilitas kelembagaan. Biro Administrasi adalah unsur  yang membantu Pimpinan dalam penyediaan sarana dan prasarana, Administrasi Kelembagaan MATFA INDONESIA.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Kepala Biro Administrasi dibantu oleh beberapa KEPALA BAGIAN (KABAG) diantaranya yaitu : KABAG TATA USAHA dan KABAG DATA JEMAAH.

Prinsip Kerja kami adalah memberikan layanan terbaik secara efektif dan profesional kepada seluruh Anggota/Jemaah MATFA INDONESIA baik secara sarana dan prasarana maupun pengurusan administrasi kelembagaan berdasarkan kasih sayang dan cinta.  

Halaman Website ini kami sediakan untuk seluruh Anggota/Jemaah MATFA INDONESIA dan seluruh Pengurus yang mempunyai kepentingan dengan tanggung jawab kami, selain itu juga kalangan umum yang membutuhkan informasi tentang pemanfaatan fasilitas Lembaga dan urusan lain. 

Bagi Pengurus  ataupun  Anggota/Jemaah MATFA INDONESIA yang membutuhkan informasi secara langsung dapat menghubungi kami melalui kontak : 0852 - 7076 - 9471.   



                                                                                                Medan, 03 April 2013
                                                                                         KABIRO ADMINISTRASI

                                          

                                                                                            YENI EFRIANTI, S.PD.I
                                                                                                  NIM : 000.000.030
  




















Selasa, 12 Maret 2013

Post Pertamaku

VISI :
Menjadikan Lembaga Pengajian MATFA Indonesia sebagai lembaga pengajian yang efektif dan profesional, berguna bagi sesama manusia, berperan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dengan pengabdian kepada negeri indonesia berdasarkan kasih sayang dan cinta

MISI :
Mewujudkan visi yang efektif dan profesional dengan jalan mengembangkan ilmu agama islam syariat, tariqat, hakikat dan ma'rifat serta saling mencintai sesama manusia dan agama lain dalam mengembangkan potensi jemaah yang menuju kasih sayang dan cinta keadilan serta kesejahteraan